Pemotongan
kabel tersebut dilakukan langsung oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung,
Iskandar Zulkarnain dan Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos Informatika
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Ismail di simpang Jalan
Naripan-Braga Kota Bandung, Senin (18/9/2017).
Hal tersebut dilakukan untuk memberikan kenyamanan dan keindahan kota
Bandung. Selain itu pemotongan kabel juga bertujuan untuk memindahkan
kabel ke bawah tanah yang merupakan sarana dan utilitas saluran
infrastruktur jaringan komunikasi yang dapat digunakan secara bersama
oleh seluruh penyelenggara layanan komunikasi yang dilakukan secara
terpadu dengan perencanaan dan penataan estetika kota.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung, Iskandar
Zulkarnain menngatakan bahwa kegiatan tersebut mewujudkan smart city dimana
sarana komunikasi tidak hanya sebatas alat untuk mengambangkan relasi
sosial, tetapi juga koneksi ekonomi dan budaya.
Penempatan jaringan optik yang tidak beraturan merupakan salah satu
persoalan yang menambah kekumuhan kota, sehingga perlu dikendalikan agar
selaras dengan kaidah dan tata ruang estetika kota serta menciptakan
suasana kota yang indah, tertib dan nyaman bagi masyarakat.
"Bentangan kabel di atas jalan akan menimbulkan
gangguan-gangguan terhadap jaringan komunikasi yang banyak digunakan
warga terutama terhadap kegiatan perekonomian," katanya.
Pengendalian tersebut, tambahknya sangat diperlukan karena pembanguan
kabel serat optik dan bawah tanah saat ini dilakukan oleh masing-masing
pengusaha telekomunikasi.
"Maka
dari itu, penyelenggaan ducting bersama bisa menjadi solusi untuk
mengatasi persoalan kabel. upaya tersebut merupakan salah satu program
pemkot bandung dalam mewujudkan bandung bebes kabel," paparnya.
Dinas PU Kota Bandung menyediakan infrastruktur pendukung seperti itu
agar terintegrasi dengan pembangunan trotoar dan aliran drainase yang
selanjutnya dapat mendukung bersama Diskominfo terutama untuk
mempermudah jaringan komunikasi dalam menata dan mendirikan jaringan.
"Alhamdulillah
pembangunan fasilitas ducting di beberapa ruas jalan Kota Bandung ini
dimulai sejak tahun 2014 dan sampai tahun 2016 membangun jalan sepanjang
31.708 meter. Pada tahun 2014 sepanjang 9894 meter, di tahun 2015
sepanjang 15.514 meter dan tahun 2016 sepanjang 6.300 meter. Hal
tersebut akan terus dikembangkan di tahun berikutnya. Khusus Jalan Naripan yang akan dilakukan penurunan kabel kami membangun fasilitas
ducting di tahun 2016 yang berupa pipa paralon diameter 6 inci, sebanyak
8 buah selongsong yang panjangnya 1700 meter. Mulai
dari simpang Braga sampai dengan simpang Jalan Sunda dilengkapi dengan
fasilitas mainhole dan tiang distribusi di beberapa titik," terangnya.
Dirinya
berharap, pembangunan ducting bersama diharapkan menjadikan manfaat
yakni kota menjadi bersih dari kabel udara, indah dan teratur. "Tidak
perlu lagi gali lobang dan tutup lobang terutama di ruas jalan yang
dimana sudah tertata rapi. Selain itu mengurangi biaya pemeliharaan di Kota Bandung serta ducting bersama juga mewujudkan smart city yang
membangun setiap orang kerjasama berbasis inovasi dan
teknologi," ujarnya.
Sementara
itu Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos Informatika Kementerian
Komunikasi dan Informatika RI, Ismail mengatakan, Kominfo menyambut
baik kegiatan penurunan kabel yang merupan bagian dari rencana Pita Lebar
Indonesia (broadband) yang mengembangkan infrastruktur di Indonesia
dari tahun 2014 - 2019.
"Infrastruktur itu bisa di bagi, ada mobile broadband dan fix broadband.
Nah optic ini kabel yang mendukung dua-duanya, jadi koneksi untuk
mobile di support oleh fiber optic. Selain itu, Fiber Optic juga
mensupport broadband sampai ke rumah-rumah yang disebut Fiber To The
Home, maka pelayanan terhadap jaringan bisa terasa sampai ke
rumah." jelas Ismail.
Menurutnya program Kota Bandung ini mensienergikan dua sisi, sehingga tidaki semata-mata melarang, tapi menyiapkan alternatif infrastruktur di bawah
tanah. "Sebenarnya
di setiap tempat juga kabel udara sifatnya primer dan tersier. Kalau sampai di perumahan maupun gang yang sangat sempit itu ya sulit untuk
melakukan penggalian, tapi untuk daerah jalan raya kota besar mestinya
kabel harus berada di bawah, namun di sesuaikan tempatnya,"pungkasnya. (*Red)